Maloklusi adalah suatu kondisi kesehatan yang cukup jamak ditemukan pada bayi. Secara singkat, maloklusi merupakan kondisi medis dimana bayi memiliki susunan tulang rahang dan gigi yang berantakan atau tidak rata. Walaupun kelihatan sepele, maloklusi dapat mengakibatkan berbagai macam masalah kesehatan bagi penderitanya. Mewaspadai gejala maloklusi dan faktor-faktor penyebabnya dapat membantu Bunda menghindarkan si kecil dari resiko ini.
Gejala Maloklusi
Maloklusi sebenarnya merupakan kondisi yang sangat umum terjadi. Dalam beberapa kasus, terjadinya maloklusi dapat berhenti di tingkatan yang ringan saja. Asalkan, Bunda langsung memeriksakan si kecil begitu menyadari ada gejala yang muncul. Pendeteksian dan pengobatan dini bisa bantu mencegah agar maloklusi tidak menjadi semakin parah. Gejala maloklusi meliputi dari babyhuki.co.id:
- Garis atau fitur wajah yang terlihat tidak presisi atau asimetris
- Gigi yang tumbuh tidak beraturan
- Lidah atau bagian dalam pipi bayi sering tidak sengaja tergigit
- Bayi mengalami kesulitan dalam berbicara, atau cenderung cadel
- Bayi kesulitan dalam bernapas melalui hidung, dan lebih sering bernapas menggunakan mulut.
Akibat Maloklusi
Salah satu dampak yang bisa diakibatkan oleh maloklusi adalah gangguan rasa percaya diri saat si kecil sudah mulai tumbuh besar. Maloklusi memang dapat mengakibatkan tampilan wajah yang tidak simetris. Penderita maloklusi juga umumnya memiliki susunan gigi yang berantakan.
Baca juga: 5 Tanda Bayi Alami Malnutrisi!
Dalam taraf tertentu, hal tersebut dapat mengakibatkan mereka jadi mengalami kesulitan dalam mengunyah makanan. Jika hal tersebut terjadi secara terus-menerus, tak heran jika lama-lama mereka juga mengalami masalah pencernaan.
Susunan gigi yang tidak merata juga dapat mengakibatkan bayi mengalami kesulitan dalam berbicara. Selain itu, anak juga jadi lebih sering terkena sakit gigi. Hal ini dikarenakan gigi yang tidak teratur mengakibatkan beberapa bagian sulit dijangkau oleh sikat gigi. Sisa kotoran yang tidak terangkat oleh sikat gigi pastinya akan menjadi sarang bagi kuman dan bakteri. Sehingga, hal tersebut dapat memicu terjadinya karang gigi dan masalah gigi berlubang.
Di beberapa kasus, penderita maloklusi juga mengalami nyeri yang sangat mengganggu di area persendian rahang. Kejang otot juga umum terjadi. Sehingga, hal tersebut tentunya dapat mengakibatkan ketidaknyamanan.
Penyebab dan Faktor Resiko yang Mengakibatkan Maloklusi
Setelah mengetahui gejala maloklusi, Bunda juga harus tahu penyebab dari kondisi kesehatan ini. Sayangnya, sampai sekarang belum ada yang mengetahui penyebab pasti dari terjadinya maloklusi. Walaupun, cukup banyak peneliti dan ahli kesehatan yang memperhitungkan faktor genetik ada di dalamnya. Dengan kata lain, jika Bunda atau suami mengalami maloklusi, maka besar kemungkinan si kecil juga akan terkena.
Selain penyebab di atas, ada juga sejumlah faktor resiko yang dapat meningkatkan potensi terjadinya maloklusi pada si kecil. Yaitu:
- Kebiasaan menyusui anak dengan menggunakan dot yang salah
Awas bunda pastikan memilih dot yang tepat. Pemakaian dot yang bukan dot orthodontic, umumnya memiliki desain yang kurang ramah terhadap mulut bayi. Tekstur dot yang terlalu keras atau terlalu kenyal dapat mengakibatkan struktur gigi bayi menjadi tidak rapi. Jika dibiarkan terus-menerus, maka dapat mengakibatkan terjadinya maloklusi. Karena itu pastikan bunda memilih dot Orthodontic dari Baby Huki yang sudah TERUJI KLINIS mencegah Maloklusi, anti sedak, anti kolik, dan juga mencegah Bayi bingung puting. Karena cara kerjanya dibuat menyerupai bayi menghisap ASI langsung dari payudara.
- Kebiasaan bayi menghisap jempol
Walaupun sekilas terlihat tidak berbahaya, tapi ternyata hal ini dapat mengakibatkan terjadinya maloklusi. Jika bayi mulai menunjukkan tanda akan menghisap jempol jari tangannya, coba Bunda alihkan perhatiannya dengan bermain bersamanya
- Pertumbuhan Gigi yang Tidak Normal
Bayi juga bisa mengalami pertumbuhan gigi yang tidak normal. Misalnya, gigi bayi terlalu banyak atau bahkan terlalu sedikit. Pertumbuhan yang tidak seragam tersebut dapat memperbesar resiko si kecil terkena maloklusi.
Setelah mengetahui penyebab dan gejala maloklusi, semoga membuat Bunda menjadi lebih aware, ya. Bunda bisa mencegah terjadinya maloklusi dengan membeli dot orthodontic dari HUKI.

Dot orthodontic memiliki desain dan mekanisme cara kerja yang menyerupai cara kerja bayi yang menghisap langsung dari payudara Bunda. Bentuknya yang ergonomis dijamin sangat nyaman untuk bayi tanpa mengakibatkan terjadinya maloklusi.. Posisi Lubang pada Dot Orthodontic berada ditengah permukaan dan Bunda tidak perlu khawatir jika Bayi tersedak. Miliki dot orthodontic sekarang juga dengan membelinya di Baby HUKI official store di Shopee, Tokopedia, dan Lazada.