Perkenalkan Dot dengan Bijak untuk Mengurangi Risiko Bayi Bingung Puting

Perkenalkan Dot dengan Bijak untuk Mengurangi Risiko Bayi Bingung Puting

Bunda berencana memberikan ASIP lewat botol, tapi khawatir bayi jadi bingung puting? Tenang, hal ini memang umum terjadi, terutama saat beradaptasi dari menyusu langsung ke penggunaan botol. Tapi, dengan pendekatan yang tepat, proses ini bisa berjalan dengan lancar dan minim drama, kok!

Hanya saja, Bunda perlu memperkenalkan dot dengan bijak agar si kecil tidak kesulitan saat beradaptasi. Lalu, bagaimana cara memperkenalkan si kecil dengan dot yang baik? Simak informasi lengkapnya berikut.

Mengapa Penting Memperkenalkan Dot dengan Bijak?

Bayi yang terbiasa menyusu langsung dari payudara memiliki pola hisap yang berbeda dibanding saat menggunakan botol. Gerakan lidah, posisi mulut, dan kekuatan hisapnya pun tak sama. Karena itu, memperkenalkan dot harus dilakukan secara perlahan agar bayi tidak mengalami kebingungan.

Menurut The Bump, mengenalkan botol bisa dimulai saat bayi sudah menyusu dengan baik secara langsung, biasanya di usia 3 sampai 4 minggu. Terlalu cepat memperkenalkan dot bisa membuat bayi menolak menyusu langsung.

Tanda-Tanda Bayi Mengalami Bingung Puting

Agar lebih waspada, yuk kenali tanda-tanda bayi mengalami bingung puting:

  • Bayi menolak menyusu langsung setelah dikenalkan botol
  • Bayi tampak rewel atau menangis saat menyusu
  • Bayi tidak bisa menghisap dengan benar di payudara atau dot
  • Jadwal menyusu menjadi tidak teratur

Jika Bunda mulai melihat tanda-tanda tersebut, jangan panik. Masih ada waktu untuk mengatur ulang pola menyusu si kecil.

Baca Juga: Tips Feeding dengan Bonding Bercerita Bersama Botol Seri Dongeng

Tips Mengurangi Risiko Bingung Puting Saat Memperkenalkan Dot

Tentu saja untuk memperkenalkan dot tidak bisa sembarangan agar mengurangi risiko bingung puting pada si kecil. Berikut beberapa tips yang bisa Bunda terapkan.

1. Pilih Dot yang Dirancang Mirip Puting

Pilih dot yang mendekati bentuk dan tekstur puting ibu saat menyusui, seperti dot Orthodontic™ dari Baby Huki, yang dirancang untuk mendukung gerakan hisap alami bayi dan meminimalkan risiko bingung puting.

2. Berikan Saat Bayi Tidak Terlalu Lapar

Coba berikan botol saat bayi tenang dan tidak terlalu lapar. Jika bayi sudah kelaparan, ia cenderung lebih frustasi saat harus beradaptasi dengan dot.

3. Biarkan Orang Lain Memberikan Botol

Beberapa bayi menolak botol saat diberikan oleh ibunya karena mereka mengenali aroma tubuh ibu dan berharap menyusu langsung. Coba minta bantuan Ayah atau pengasuh saat pertama kali memperkenalkan botol.

4. Jaga Konsistensi dan Kesabaran

Proses adaptasi bisa berbeda-beda tiap bayi. Jika bayi menolak botol di awal, bukan berarti gagal. Lakukan dengan sabar dan perlahan, serta tetap tawarkan menyusu langsung agar tidak kehilangan bonding antara ibu dan bayi.

Pentingnya Memilih Dot yang Tepat

Apabila Bunda kesulitan memilih dot untuk si kecil, maka bisa mempertimbangkan penggunaan dot OrthodonticTM Baby Huki. Dot yang dirancang secara khusus untuk mendukung pola hisap alami bayi, dan terbukti secara klinis mencegah maloklusi yaitu pergeseran struktur gigi dan rahang akibat pola hisap yang tidak tepat.

Dot OrthodonticTM Baby Huki terbuat dari bahan silikon yang lembut, bebas BPA,  dan bersertifikasi Halal, menjadikannya aman untuk digunakan oleh bayi. Selain itu, dot ini mudah dibersihkan dan disterilkan.

Untuk mendapatkan dot OrthodonticTM Baby Huki, Bunda bisa membelinya secara online melalui official store Baby Huki di ShopeeTokopedia, dan Lazada. Pastikan Bunda hanya memilih produk terbaik untuk perkembangan si kecil, ya!

TERBARU