Maloklusi merupakan kondisi medis yang ditandai dengan struktur gigi yang berantakan. Bentuk rahang yang tidak simetris juga bisa disebut sebagai maloklusi. Dalam kondisi yang ringan, maloklusi memang tidak mengakibatkan efek kesehatan apapun. Akan tetapi, hal tersebut tentunya membuat penderita jadi kurang percaya diri.
Selain itu,kondisi tersebut juga mengakibatkan ketidaknyamanan. Karena, pipi bagian dalam, lidah, dan gusi menjadi sering tergigit. Maloklusi juga bisa mengakibatkan Bunda tidak bisa mengunyah secara maksimal. Bahkan, dalam kasus ekstrim maloklusi bisa mengakibatkan kesulitan dalam berbicara. Berikut adalah ulasan penyebab maloklusi yang wajib diketahui.
Ketahui Penyebab Maloklusi
Secara umum, penyebab maloklusi adalah faktor genetik. Misalnya, Bunda atau Ayah memiliki kondisi yang sama. Hal tersebut bisa menurun ke sang buah hati. Tapi, maloklusi juga bisa terjadi akibat kebiasaan yang terbentuk sejak kecil. Berikut adalah faktor penyebab terjadinya maloklusi yang wajib diperhatikan dari babyhuki.co.id:
- Penggunaan Dot Terlalu Lama dan Pemilihan Produk yang Belum Teruji Klinis
Sejak usia 6 bulan, sebenarnya bayi sudah bisa disapih secara perlahan. Bunda bisa mulai mengurangi frekuensi menyusui sambil divariasikan dengan berbagai makanan semi padat. Akan tetapi, ada kalanya bayi mengalami ketergantungan menyusu lewat dot. Hal ini umumnya terjadi pada bayi yang mengkonsumsi susu formula atau yang menyusu ASI lewat botol.
Pemilihan Dot untuk Bayi Bunda tentunya harus yang sesuai dan teruji klinis. Bunda harus pintar memilih Dot untuk si Kecil. Dot yang sudah teruji Klinis mencegah maloklusi. Jadi Bunda sekarang sudah tahu bahwa penting banget untuk pilih produk bayi terbaik untuk si kecil.
- Sering Menghisap Jempol
Salah satu kebiasaan bayi yang terlihat sepele namun ternyata berdampak jangka panjang adalah menghisap jempol. Ada banyak alasan mengapa bayi sering menghisap jempolnya. Salah satunya bisa disebabkan oleh gerakan reflek dari si kecil. Kebiasaan ini bahkan sudah terbentuk secara alami saat si kecil masih berada dalam kandungan. Bagi bayi, menghisap jempolnya dapat memberikan rasa aman baginya.
Baca juga: Cara Merawat Bayi Prematur Anti Ribet!
Walaupun sekilas hal tersebut kelihatan tidak berbahaya, kecenderungan menghisap jempol ternyata bisa mengakibatkan maloklusi. Hal ini disebabkan karena gigi bayi yang baru tumbuh terdesak ke dalam akibat dorongan jempol dan gerakan menghisap si kecil. Namun, Bunda tidak perlu khawatir. Karena, umumnya kebiasaan ini akan berhenti dengan sendirinya di usia 6 – 7 bulan. Namun, jika kebiasaan tersebut masih berlanjut, Bunda bisa mulai membatasinya.
- Perawatan Gigi Bayi yang Kurang Tepat
Penyebab maloklusi lainnya adalah akibat perawatan gigi yang kurang tepat. Penggunaan sikat gigi yang terlalu besar misalnya, dapat mengakibatkan susunan gigi dan rahang bayi menjadi berantakan. Selain itu, ukuran sikat gigi yang terlalu besar juga dapat mengakibatkan Bunda tidak dapat menjangkau bagian terdalam dari rongga mulut bayi. Selain itu, umumnya bayi yang berusia di bawah 1 tahun memang belum terlalu membutuhkan sikat gigi. Bunda bisa menggosokkan kain bersih dengan lembut untuk membersihkan gigi si kecil.
Demikianlah ulasan penyebab maloklusi. Seperti yang diulas sebelumnya, bentuk dot yang tidak sesuai berpotensi mengakibatkan rahang dan gigi menjadi berantakan. Oleh karena itu, ada baiknya untuk memilih produk dot orthodontic dari Baby Huki. Dot ini dirancang agar mengikuti puting Bunda. Dot ini juga mampu mengikuti lekuk mulut bayi dengan pas.

Dot orthodontic ini tidak akan mengakibatkan ketergantungan. Dot Orthodontic Baby Huki sudah teruji klinis, Lubang terdapat diatas permukaan langit sehingga mencegah sedak, anti kolik, dan tidak menyebabkan maloklusi pada Anak. Dot Orthodontic Baby Huki juga tidak membuat bayi bingung puting. Sehingga, si kecil tidak akan rewel saat Bunda menyusuinya secara alami. Dot dari Baby Huki ini juga dapat membantu mencegah terjadinya maloklusi. Yuk, dapatkan produk ini segera di toko resmi Baby HUKI. Baby Huki official store bisa Bunda temukan di platform Shopee, Tokopedia, serta Lazada.