Tidak terasa si Kecil sudah besar ya Bunda, sudah saatnya diperkenalkan dengan rasa baru selain ASI. Tapi, apa si kecil sudah siap diberi makanan pendamping? Coba Bunda perhatikan kebiasaan si Kecil apakah mereka sudah bisa menegakkan kepala tanpa dibantu dan sering terlihat mengunyah? Atau mereka suka memperhatikan dan tertarik dengan makanan? Jika si Kecil sudah menunjukkan tanda-tanda ini serta berat badan mereka bertambah 2x dari berat semula maka si Kecil siap dikenalkan dengan makanan perndamping pertama.
Agar bayi terbiasa dengan MPASI, Bunda bisa menempatkan mereka di kursi khusus bayi saat makan bersama keluarga. Si Kecil akan mulai memperhatikan orang lain dan meniru cara makan yang baik. Sebaiknya memberi MPASI saat suasana hati si Kecil sedang senang dan tidak lapar, lelah, atau rewel. Biarkan mereka menikmati menyentuh tekstur makanan dan jangan memaksakan mereka untuk makan.
Di awal pemberian MPASI, jangan langsung memberikan porsi besar pada si Kecil karena makanan utama mereka masih ASI. Cukup beri beberapa sendok teh makanan sekali sehari dan perkenalkan jenis makanan lembut yang berbeda setiap harinya. Jika mereka tidak tertarik, jangan dipaksa ya Bunda karena mereka memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri dengan MPASI. Bunda bisa mencobanya esok hari atau membiarkan si Kecil mencoba menyuap makanannya sendiri dalam pengawasan Bunda.
Karena bayi baru diperkenalkan dengan rasa alami makanan, hindari penggunaan perasa tambahan seperti gula, garam, dan MSG. Bahan tambahan ini berisiko buruk pada perkembangan bayi. Di usia 8 bulan atau saat ginjal mereka tumbuh sempurna, Bunda bisa mengenalkan rasa gula dan garam hanya dalam jumlah sedikit. Gunakan peralatan makan khusus yang aman dan tidak mudah pecah agar tidak berisiko melukai bayi.
Untuk mengenalkan MPASI, ada urutan yang perlu Bunda tahu dan agar si Kecil tidak bosan dan kenal dengan rasa dan tekstur makanan yang berbeda. Seperti apa urutannya?
- Makanan pendamping pertama
Untuk makanan awal, Bunda bisa mengenalkan makanan lembut seperti bubur nasi, sayuran dan buah yang dihaluskan seperti kentang, wortel, ubi, apel, atau pir. Setelah memastikan si kecil tidak alergi dengan makanan tertentu, Bunda bisa mencampur makanan mengikuti menu 4 bintang yang disarankan WHO. Menu 4 bintang ini terdiri atas karbohidrat, protein hewani dan nabati, serta sayuran dan buah. Menu ini direkomendasikan karena membantu memenuhi kebutuhan gizi si Kecil terutama asupan zat besi agar terhindar dari malnutrisi, stunting (tinggi badan yang terlalu pendek di usianya), atau berat badan tidak cukup.
- Finger food
Tahapan ini bisa dimulai saat si Kecil sudah terbiasa mengonsumsi makanan bertekstur lembut. Finger food adalah makanan yang dipotong seukuran jari Bunda agar mudah digenggam dan dimakan oleh si Kecil. Potongan pisang atau alpukat bisa menjadi pilihan finger food awal.
- Makanan lanjutan
Setelah melewati makanan lembut dan finger food, bayi sudah bisa mengonsumsi makanan tahap lanjutan yang lebih kompleks seperti daging ayam, daging, telur rebus, nasi, mi, dan roti.
- Minum dari gelas
Setelah berusia enam bulan, Bunda bisa mengenalkan cara minum lewat gelas atau cangkir. Latihan ini berguna untuk meningkatkan kemampuan minum dan untuk perkembangan gigi.
- Jadwal makan tiga kali sehari
Saat mengenalkan makanan pertama, biasanya jadwal makan bayi hanya sekitar dua kali dalam sehari. Memasuki usia 8-9 bulan, mereka sudah bisa makan tiga kali sehari dan di usia 12 bulan Bunda bisa menambahkan menu makanan ringan ditambah jadwal makan tiga kali sehari.