3 Jenis Maloklusi, Kenali dan Waspadai Yuk!

Jenis Maloklusi

Walaupun terdengar asing, kasus terjadinya maloklusi pada Anak adalah hal yang sangat umum. Maloklusi merupakan istilah yang mendeskripsikan kondisi gigi dan rahang yang tumbuh secara tidak beraturan, atau asimetris. Penyebab utama dari maloklusi sampai sekarang masih belum terkuak. Namun, faktor genetik dan kebiasaan semasa kecil menjadi beberapa faktor resiko yang mengakibatkan terjadinya maloklusi. Jenis maloklusi pun beragam dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Jenis-jenis maloklusi antara lain:

Jenis Jenis Maloklusi

  1. Maloklusi 1

Maloklusi 1 merupakan jenis maloklusi yang paling umum dan bisa dibilang paling ringan. Jenis maloklusi ini ditandai dengan kondisi gigi bagian atas yang bertumpang tindih dengan gigi bagian bawah. Pada tahap ini, gigi yang bertumpang tindih masih sangatlah sedikit. Sehingga, efek maloklusi hampir tidak terlihat maupun terasa. Bayi masih bisa menggigit makanan dengan baik. 

  1. Maloklusi 2

Kondisi maloklusi 2 adalah jenis maloklusi dimana gigi bagian depan lebih maju jika dibandingkan dengan gigi bawah. Kondisi tersebut juga lebih familiar dengan sebutan overbite atau retrognathia. Kondisi ini juga digunakan untuk menggambarkan ukuran gigi bagian atas yang terlalu besar atau kondisi rahang atas yang lebih maju dibandingkan rahang bawah. 

Baca juga: Cara ASI di Botol Dot agar Tahan Lama, Simak di Sini!

Tergantung dari tingkat keparahannya, penderita maloklusi tipe 2 ini terkadang mulai mengalami kesulitan mengunyah makanan atau berbicara. Mereka juga umumnya merasa minder dengan kondisi rahang yang asimetris. Walaupun, hal tersebut masih bisa diatasi dengan menggunakan kawat gigi.

  1. Maloklusi 3

Berlawanan dari Maloklusi 2, jenis maloklusi ini disebut dengan underbite. Kondisi ini ditandai dengan keadaan gigi bagian bawah yang lebih maju dibandingkan gigi depan bagian atas. Hal tersebut tidak hanya bisa mengakibatkan si kecil merasa minder nantinya. Anak juga rentan terkena nyeri sendi maupun kesulitan dalam mengunyah. Kondisi ini juga kerap disebut dengan nama prognathism. 

Cara Mengatasi Maloklusi

Sekarang, Bunda sudah mengetahui jenis maloklusi. Dalam tahap awal, maloklusi sebenarnya masih bisa diatasi. Dunia kedokteran modern sudah mempersiapkan berbagai macam solusi untuk mengatasi maloklusi. Maloklusi bisa diatasi dengan cara:

  1. Pemberian Obat Pereda Nyeri

Salah satu efek samping dari maloklusi adalah rasa nyeri yang sangat hebat di bagian rahang ataupun gigi. Untuk solusi sementara, dokter gigi biasanya akan memberikan obat berjenis painkiller seperti ibuprofen atau Paracetamol. Kedua obat ini sebenarnya bisa dikonsumsi tanpa harus meminta resep dokter. Namun, untuk bayi memang  sebaiknya melalui konsultasi terlebih dulu.

  1. Pemasangan Kawat Gigi

Cara lain untuk mengatasi jenis maloklusi 2 dan 3 adalah dengan memasang kawat gigi. Kawat gigi atau bracket merupakan langkah yang bisa diambil untuk meratakan susunan gigi atau rahang yang tidak normal. Selain dapat memperbaiki penampilan, pemasangan kawat gigi untuk kasus maloklusi juga membantu penderita untuk dapat menggigit dan mengunyah makanan dengan lebih optimal. Pemasangan kawat gigi ini bisa dilakukan mulai saat anak masih kecil maupun remaja. Semakin cepat kawat gigi dipasangkan, semakin besar peluang maloklusi bisa diatasi.

  1. Pencabutan Gigi

Untuk mengatasi jenis maloklusi tipe 1, pencabutan gigi bisa menjadi solusi yang baik. Ini bisa dilakukan jika gigi yang tumbuh terlalu banyak hingga mengakibatkannya berdesakan. Proses pencabutan gigi umumnya melibatkan suntikan obat bius lokal. Sehingga, penderita tidak akan mengalami rasa sakit saat gigi dicabut. Setelah prosedur pencabutan gigi selesai, Bunda harus melakukan beberapa tindakan hingga luka pasca pencabutan gigi sembuh secara sempurna.

Demikianlah ulasan mengenai beberapa jenis maloklusi. Maloklusi sebenarnya bisa dicegah mulai dari bayi. Caranya adalah menyusui bayi secara langsung atau dengan menggunakan dot orthodontic. 

Dot Bayi Huki merupakan satu-satunya Dot Halal berbentuk Orthodontic. Bentuk Dot Orthodontic pipih gepeng, seperti bentuk puting Bunda saat menyusui Anak. Dot Bayi Orthodontic sangat nyaman digunakan karena selain pipih gepeng, dot orthodontic sesuai dengan rongga mulut bayi, sehingga tidak mengganggu pertumbuhan gigi dan gusi.

Dot ini dirancang secara khusus untuk memberikan kenyamanan pada bayi selama menyusui. Bunda bisa membeli produk dot orthodontic di Baby HUKI official store. Toko resmi ini bisa Bunda temukan di platform Shopee, Tokopedia, serta Lazada.