Power Pumping, Cara Efektif Tingkatkan Produksi ASI!

Power Pumping

Hingga ia berusia 6 bulan, satu-satunya sumber nutrisi yang bayi butuhkan adalah ASI. Apalagi, di dalam jangka waktu tersebut, bayi akan mengalami tahap lonjakan pertumbuhan atau growth spurt. Pada masa tersebut, pertumbuhan dan perkembangan bayi benar-benar terjadi secara pesat dan ia secara otomatis membutuhkan asupan ASI yang lebih besar. Hal ini ada kalanya membuat Bunda merasa khawatir dengan kemampuan dalam menyediakan asupan ASI yang cukup. Namun, dengan mempraktekkan power pumping, Bunda tidak perlu merasa khawatir lagi. Yuk, cari tahu lebih dalam mengenai teknik satu ini.

Apa Itu Power Pumping?

Power pumping adalah teknik pompa ASI yang telah terbukti dapat membantu meningkatkan produksi ASI secara signifikan. Cara ini sudah lama dilakukan dan sukses membantu para Bunda menyusui, terutama bagi yang mengalami defisit produksi ASI. Perlu Bunda ketahui bahwa produksi ASI ditentukan dari seberapa banyak demand yang harus terpenuhi. Semakin sering ASI dikeluarkan, maka akan semakin besar pula produksi ASI tersebut.

Di usianya yang masih sangat kecil, kapasitas perut bayi memang belum terlalu besar. Sehingga, ada kalanya angka demand yang dibutuhkan tidak terpenuhi. Nah, di sinilah Bunda bisa menggunakan trik power pumping ini. Dengan memompa ASI secara teratur pada waktu dan tempo tertentu, kelenjar ASI pun akan memproduksi lebih banyak ASI untuk memenuhi tuntutan tersebut.

Tanda Bahwa Bunda Perlu Melakukan Power Pumping

Power pumping memang terbukti dapat membantu meningkatkan produksi ASI. Sehingga, Bunda tidak perlu khawatir dengan kemampuan dalam mengakomodasi kebutuhan ASI bayi saat ia mengalami growth spurt. Namun, aktivitas power pumping ini tidak harus dilakukan oleh semua Bunda yang menyusui.. Penurunan produksi ASI pada waktu tertentu seperti saat Bunda menstruasi, terlupa jadwal menyusui, atau kerusakan alat yang menyusui tidak perlu ditindaklanjuti dengan menggunakan metode ini.

Teknik power pumping hanya bisa disarankan apabila terdapat tanda-tanda bayi kekurangan ASI sebagai berikut:

  • Berat badan bayi tidak bertambah, dan justru mengalami penurunan
  • Bayi mengalami penurunan frekuensi buang air kecil. Hal ini bisa dilihat dari pergantian popok yang jarang, yaitu hanya sekitar 6 kali dalam jangka waktu 24 jam
  • Urine bayi berwarna kuning gelap. Padahal, urine bayi yang normal adalah berwarna kuning.

Begini Cara Melakukan Power Pumping

Pada dasarnya, tidak ada cara pakem yang harus diikuti untuk melakukan power pumping. Masing-masing Bunda menyusui biasanya memiliki tempo dan intensitas power pumping yang berbeda-beda sesuai dengan kenyamanan mereka dan kebutuhan si kecil. Bunda pun bisa menetapkan pola pompa ASI dengan metode ini menggunakan pola yang ditentukan sendiri.

Walaupun tidak ada aturan pasti dalam melakukan power pumping, sebagai patokan Bunda bisa memompa ASI selama 1-2 jam setiap hari. Atau, Bunda juga bisa mengikuti contoh pola memompa ASI berikut ini:

  • Pompa ASI selama 20 menit
  • Beristirahat selama 10 menit
  • Pompa ASI kembali selama 10 menit
  • Istirahat kembali selama 10 menit
  • Memompa ASI kembali selama 10 menit.

Sekali lagi, pola pompa ASI di atas bukan pola yang harus diikuti. Bunda bisa memompa ASI dengan durasi yang ditentukan sendiri sesuai dengan kenyamanan. Yang perlu diingat adalah, power pumping pada dasarnya adalah teknik untuk mengosongkan payudara secara lebih cepat. Dengan demikian, itu akan menjadi tanda bagi kelenjar ASI untuk memproduksi lebih banyak ASI demi memenuhi kebutuhan si kecil.

Power pumping membutuhkan waktu pompa ASI yang lebih lama dan lebih intens. Supaya proses pompa ASI berlangsung lancar, pastikan Bunda berada di ruangan yang tenang dengan posisi duduk yang nyaman. Yang tak kalah penting adalah memastikan bahwa produk pompa ASI yang digunakan sudah sesuai dengan kenyamanan. Pilihlah produk pompa ASI dengan daya hisap yang sesuai dan tidak menyakiti payudara.

Lebih bagus lagi jika cup pompa ASI terbuat dari material silikon yang lembut dan mudah untuk dibersihkan. Misalnya, Bunda bisa melakukan aktivitas power pumping menggunakan pompa ASI atau breast pump dari Baby Huki. Pompa ASI ini terbuat dari material yang terjamin kualitas dengan desain mendukung kenyamanan Bunda.

Dengan menggunakan breast pump dari Baby Huki, Bunda bisa memompa ASI dimanapun dan kapanpun dengan nyaman. Simpan ASI hasil perahan dengan benar agar bisa dikonsumsi si kecil saat Bunda sedang bekerja di kantor.

Perlu diketahui bahwa masa menyusui bayi berlangsung selama minimal 6 bulan. Selama masa itu, Bunda perlu memastikan asupan ASI si kecil lancar. Salah satu cara untuk memastikan pasokan ASI memadai adalah dengan menggunakan pompa ASI atau breast pump. Penggunaan breast pump tidak hanya membantu melancarkan ASI, si kecil juga bisa memperoleh asupan walaupun saat Bunda sedang bekerja di kantor.

Proses memompa ASI umumnya memakan waktu yang lumayan lama. Makanya, Bunda wajib memilih produk pompa ASI yang berkualitas. Salah satunya adalah produk pompa ASI atau breast pump dari Baby Huki. Pompa ini terbuat dari material silikon yang empuk dan menjamin kenyamanan Bunda saat memompa ASI.

Untuk menjaga kebersihan pompa maupun botol dan dot ASI, jangan lupa untuk menggunakan produk liquid cleanser dari Baby Huki. Produk sabun cair ini memiliki formula food grade yang aman untuk si kecil dan mampu membasmi bakteri dan kuman yang menempel pada produk breast pump dan perlengkapan makan bayi secara maksimal.

Supaya awet, jangan lupa untuk menjaga kebersihan pompa ASI dengan mencucinya menggunakan liquid cleanser dari Baby Huki. Sabun cair pembersih ini sangat ampuh untuk mengangkat sisa-sisa ASI perah dan mudah untuk dibilas. Dapatkan kedua produk unggulan ini di Baby Huki official store yang terdapat di Lazada, Shopee, dan Tokopedia.

TERBARU