Yuk, Kenali Tanda Bayi ASI Masih Lapar Berikut Ini

tanda bayi ASI masih lapar

Di usianya yang masih sangat muda, bayi membutuhkan asupan nutrisi yang maksimal dari ASI. Pemberian ASI yang cukup tentunya bisa mendukung tumbuh kembang si kecil secara optimal. Apalagi, si kecil sedang mengalami growth spurt atau lonjakan pertumbuhan. Bisa dipastikan, ia akan lebih lahap dalam mengonsumsi ASI. Bunda tentunya juga ingin memberikan asupan ASI yang maksimal untuk mendukung tumbuh kembangnya. Namun, banyak ibu-ibu muda yang belum menyadari tanda si kecil masih lapar dan belum cukup mendapatkan ASI. Apa saja tanda bayi ASI masih lapar? Berikut penjelasannya dari babyhuki.co.id.

Tanda Bayi Belum Mendapatkan Cukup ASI

Tanda-tanda bayi yang lapar biasanya bisa diketahui dengan sangat mudah. Akan tetapi, Bunda mungkin mengalami kesulitan dalam mendeteksi bayi yang belum cukup mendapatkan ASI. Berikut tanda-tandanya:

  • Waktu menyusui bayi yang bisa jadi lebih singkat atau lebih lama dibandingkan biasanya
  • Bayi terlihat kurang puas dan masih rewel
  • Bayi tertidur saat tengah-tengah menyusui
  • Suara menelan ASI yang biasa dikeluarkan si kecil terdengar sangat kecil
  • Berat badan si kecil yang tetap atau tidak bertambah
  • Berkurangnya frekuensi buang air kecil. Hal tersebut terlihat dari jumlah pergantian popok yang kurang dari 6 kali dalam jangka waktu 24 jam
  • Warna urine bayi yang terlihat gelap dan keruh. Perlu diketahui, urine dari bayi yang sehat biasanya berwarna jernih
  • Feses bayi mengalami perubahan warna menjadi hitam atau hijau dalam  jangka waktu 5 hari
  • Payudara Bunda tidak terasa lunak setelah sesi menyusui.

Apabila gejala di atas terus berlanjut, hal tersebut dapat berakibat pada kesehatan si kecil. Selain malnutrisi, bayi juga bisa mengalami dehidrasi akut. Sebaiknya, Bunda segera berkonsultasi dengan dokter agar si kecil segera mendapatkan pertolongan.

Cara Menambah Volume ASI

Salah satu faktor penyebab bayi yang tidak cukup menyusui bisa jadi diakibatkan aliran ASI yang kurang lancar. Volume ASI yang kurang memang membuat banyak ibu-ibu muda menjadi resah. Tekanan stres yang dialami akibat aliran ASI yang kurang lancar dapat memperparah keadaan. Namun, Bunda tidak perlu khawatir. Karena, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperlancar aliran dan volume ASI. Antara lain:

  1. Hindari Stres dan Relaksasi Pikiran

Stres selama menyusui ternyata menjadi salah satu faktor penyebab aliran ASI yang tidak lancar. Faktor penyebab ini memang sangat lumrah terjadi. Untuk mengatasinya, Bunda bisa melakukan manajemen stres. 

Misalnya, Bunda bisa meminta bantuan suami tercinta untuk membersihkan rumah bersama-sama. Atau, suami juga bisa memijat pundak Bunda saat sesi menyusui. Olahraga relaksasi ringan, seperti yoga atau senam juga bisa membantu tubuh menghasilkan hormon senang. Hormon senang tersebut dapat membantu meningkatkan produksi ASI. 

  1. Meningkatkan Frekuensi Menyusui

Saat produksi ASI minim, jangan buru-buru menyerah dan beralih ke susu formula! Justru sebaliknya, Bunda harus semakin sering menyusui si kecil. Aliran ASI diproduksi dengan konsep supply and demand. Semakin sering Bunda menyusui, maka kelenjar payudara akan semakin aktif dalam memproduksi ASI. Seiring waktu, produksi ASI untuk si kecil pun akan semakin meningkat.

  1. Konsumsi Makanan yang Bernutrisi

Memperbanyak sayuran, buah-buahan, dan makanan bernutrisi lainnya tidak hanya menguntungkan Bunda. Hal tersebut juga dapat meningkatkan kualitas ASI. Konsumsi sayuran seperti daun katuk bisa membantu meningkatkan produksi ASI. Jangan lupa untuk mengimbanginya dengan memperbanyak makanan bergizi dan konsumsi air mineral rutin. 

Salah satu caranya adalah dengan menyusui si kecil menggunakan dot orthodontic dari Baby Huki. Dot ini dibuat secara khusus agar dapat memberikan kenyamanan maksimal saat bayi menyusui. Bentuk Dot Orthodontic Baby Huki pipih gepeng dan sudah teruji klinis sesuai dengan rongga mulut bayi sehingga tidak mengganggu pertumbuhan gigi dan gusi. Sehingga, Bunda tidak perlu khawatir bayi akan mengalami ketergantungan menyusu pada dot. Bentuk dot yang juga menyerupai puting ibu juga terasa natural di mulut bayi. 

Dot yang lentur bantu mencegah terjadinya maloklusi saat gigi bayi mulai tumbuh. Tak hanya maloklusi dot orthodontic dari baby Huki juga mencegah bayi bingung puting, anti tersedak, anti kolik.

Semoga ulasan tanda bayi ASI masih lapar di atas berguna. Bayi yang mengalami kekurangan ASI juga bisa disebabkan akibat buta puting. Hal ini biasa terjadi pada bayi yang terlalu lama menyusui menggunakan dot. Bagi yang memberikan ASIP menggunakan botol, pastikan untuk menggunakan dot orthodontic dari BABY HUKI. Dot ini dirancang menyerupai puting payudara Bunda. Sehingga, bayi tidak akan kebingungan jika sewaktu-waktu harus menyusui langsung dari puting. Dapatkan produk ini di BABY HUKI official store yang ada di Shopee, Tokopedia, dan Lazada.

TERBARU